Posted by : Unknown
Selasa, 08 April 2014
Pengertian dan Tata Cara melakukan Bleep Test
Kebugaran
jasmani
didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk melakukan kerja
sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti
sehingga
masih dapat menikmati waktu luangnya. Kebugaran jasmani dikelompokkan ke
dalam
tiga kelompok yakni: 1) kebugaran statis dalam arti kata keadaan
seseorang yang
bebas dari penyakit, 2) kebugaran dinamis dalam arti kemampuan untuk
bekerja
efisien yang tidak memerlukan keterampilan, misalnya berjalan,
mengangkat, dan
lain-lain, 3) kebugaran motoris dalam arti kemampuan untuk melakukan
kerja
dengan keterampilan tinggi dan efisien.
Kebugaran
jasmani
juga merupakan salah satu komponen dalam mencapai suatu produktivitas
yang baik. Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang melakukan
aktivitas
primer sehari-hari tanpa merasa lelah dan masih mempunyai cukup tenaga
untuk
melakukan aktivitas yang lain. Pengukuran kebugaaran jasmani
dapat
dilakukan dengan salah satu cara yaitu Bleep
Test sebagai indikator kebugaran tubuh. Test ini meliputi berlari
terus
menerus di antara dua garis yang berjarak 20 m selama terdengar suara beep yang sudah direkam sebelumnya.
Itulah sebabnya test ini sering juga disebut bleep test.
Atlet
berdiri di belakang garis pertama menghadap ke garis
kedua, dan mulai berlari sesuai aba-aba dari CD atau tape.
Kecepatan pada start sangat lambat. Atlet terus berlari di
antara kedua garis, berbalik arah bila terdengar suara beep
yang sudah terekam. Sesudah sekitar satu menit, kecepatan
suara beep akan bertambah dan
tenggang suara beep menjadi lebih
cepat. Hal ini
akan berlangsung terus per satu menit (level).
Bila atlet belum mencapai garis pada waktu terdengar suara beep,
atlet harus menyelesaikannya terlebih dahulu, kemudian
berbalik dan berusaha menyesuaikan kecepatan larinya di antara dua beep. Apabila atlet sudah mencapai garis
sebelum terdengar beep, atlet harus
menunggu sampai terdengar beep. Test dihentikan bila atlet dua kali
gagal
mencapai garis (kurang dari 2 meter) pada saat pembalikan dua kali
berturut-turut.
Bleep
test akan menjadi ukuran
kebugaran tubuh. Upaya meningkatkan kebugaran
jasmani,
perlu dilakukan kegiatan yang dapat menjaga dan meningkatkan kebugaran
jasmani.
Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu olahraga secara teratur dan
pengukurannya dapat dilakukan dengan bleep
test.
Bleep test biasanya
digunakan untuk mengukur VO2
max seseorang dan tingkat kebugaran seseorang. Berikut adalah
standar-standar
yang dapat digunakan dalam penilaian bleep
test. Penilaian bleep test untuk pria :
Age (years)
|
very poor
|
poor
|
fair
|
average
|
good
|
very good
|
Excel-lent
|
12 - 13 yrs
|
< 3/3
|
3/4 - 5/1
|
5/2 - 6/4
|
6/5 - 7/5
|
7/6 - 8/8
|
8/9 - 10/9
|
> 10/9
|
14 - 15 yrs
|
< 4/7
|
4/7 - 6/1
|
6/2 - 7/4
|
7/5 - 8/9
|
8/10 - 9/8
|
9/9 - 12/2
|
> 12/2
|
16 - 17 yrs
|
< 5/1
|
5/1 - 6/8
|
6/9 - 8/2
|
8/3 - 9/9
|
9/10 - 11/3
|
11/4 - 13/7
|
> 13/7
|
18 - 25 yrs
|
< 5/2
|
5/2 - 7/1
|
7/2 - 8/5
|
8/6 - 10/1
|
10/2 - 11/5
|
11/6 - 13/10
|
> 13/10
|
26 - 35 yrs
|
< 5/2
|
5/2 - 6/5
|
6/6 - 7/9
|
7/10 - 8/9
|
8/10 - 10/6
|
10/7 - 12/9
|
>12/9
|
36 - 45 yrs
|
< 3/8
|
3/8 - 5/3
|
5/4 - 6/4
|
6/5 - 7/7
|
7/8 - 8/9
|
8/10 - 11/3
|
> 11/3
|
46 - 55 yrs
|
< 3/6
|
3/6 - 4/6
|
4/7 - 5/5
|
5/6 - 6/6
|
6/7 - 7/7
|
7/8 - 9/5
|
> 9/5
|
56 - 65 yrs
|
< 2/7
|
2/7 - 3/6
|
3/7 - 4/8
|
4/9 - 5/6
|
5/7 - 6/8
|
6/9 - 8/4
|
> 8/4
|
> 65 yrs
|
< 2/2
|
2/2 - 2/5
|
2/6 - 3/7
|
3/8 - 4/8
|
4/9 - 6/1
|
6/2 - 7/2
|
> 7/2
|
(Ramsbottom
1988)
Penilaian bleep test untuk
wanita :
Age (years)
|
very poor
|
poor
|
fair
|
average
|
good
|
very good
|
Excel-lent
|
12 - 13 yrs
|
< 2/6
|
2/6- 3/5
|
3/6- 5/1
|
5/2 - 6/1
|
6/2 - 7/4
|
7/5 - 9/3
|
> 9/3
|
14 - 15 yrs
|
< 3/3
|
3/4 - 5/2
|
5/3 - 6/4
|
6/5 - 7/5
|
7/6 - 8/7
|
8/8 - 10/7
|
> 10/7
|
16 - 17 yrs
|
< 4/2
|
4/2 - 5/6
|
5/7 - 7/1
|
7/2 - 8/4
|
8/5 - 9/7
|
9/8 - 11/10
|
> 11/11
|
18 - 25 yrs
|
< 4/5
|
4/5 - 5/7
|
5/8 - 7/2
|
7/3 - 8/6
|
8/7 - 10/1
|
10/2 - 12/7
|
> 12/7
|
26 - 35 yrs
|
< 3/8
|
3/8 - 5/2
|
5/3 - 6/5
|
6/6 - 7/7
|
7/8 - 9/4
|
9/5 - 11/5
|
> 11/5
|
36 - 45 yrs
|
< 2/7
|
2/7- 3/7
|
3/8- 5/3
|
5/4 - 6/2
|
6/3 - 7/4
|
7/5 - 9/5
|
> 9/5
|
46 - 55 yrs
|
< 2/5
|
2/5 - 3/5
|
3/6 - 4/4
|
4/5 - 5/3
|
5/4 - 6/2
|
6/3 - 8/1
|
> 8/1
|
56 - 65 yrs
|
< 2/2
|
2/2 - 2/6
|
2/7 - 3/5
|
3/6 - 4/4
|
4/5 - 5/6
|
5/7 - 7/2
|
> 7/2
|
> 65 yrs
|
< 1/5
|
1/5 - 2/1
|
2/2 - 2/6
|
2/7 - 3/4
|
3/5 - 4/3
|
4/4 - 5/7
|
> 5/7
|
Kelebihan
dari bleep test, kelompok besar dapat
melakukan test ini sekaligus sehingga
biaya yang digunakan minimal.
Selain
itu, juga merupakan upaya maksimal dari kapasitas daya tahan tubuh.
Kelebihan bleep test juga merupakan
test untuk energi aerobik sehingga dapat meningkatkan daya tahan atlet
dan
peserta latihan secara berlanjut. Daya tahan tubuh yang dibentuk akan
sangat
stabil.
Kelemahan
dari
bleep test, praktek dan tingkat motivasi dapat
mempengaruhi nilai dicapai dan skor dapat
subyektif.
Tes ini sering dilakukan di
luar
ruangan, sehingga kondisi lingkungan dapat mempengaruhi hasil. Sebagai
audio, kaset dapat meregangkan dari waktu ke
waktu, kaset perlu dikalibrasi yang melibatkan timing interval satu
menit dan
membuat penyesuaian dengan jarak antara penanda (sehingga semakin baru
kaset
atau alat audio yang digunakan akan semakin akurat). Tidak dianjurkan
untuk
orang yang bermasalah kesehatan yang cukup kronik. Keadaan psikologis
yang
jelek akan mempengaruhi hasil dari test ini.
Prosedur pelaksanaan tes bleep adalah sebagai berikut.
- Tes bleep dilakukan dengan lari menempuh jarak 20 meter bolak-balik, yang dimulai dengan lari pelan-pelan secara bertahap yang semakin lama semakin cepat hingga atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari, berarti kemampuan maksimalnya pada level bolak-balik tersebut.
- Waktu setiap level 1 menit.
- Pada level 1 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 8,6 detik dalam 7 kali bolak-balik.
- Pada level 2 dan 3 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 7,5 detik dalam 8 kali bolak-balik.
- Pada level 4 dan 5 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 6,7 detik dalam 9 kali bolak-balik, dan seterusnya.
- Setiap jarak 20 meter telah ditempuh, dan pada setiap akhir level, akan terdengar tanda bunyi 1 kali.
- Start dilakukan dengan berdiri, dan kedua kaki di belakang garis start. Dengan aba-aba “siap ya”, atlet lari sesuai dengan irama menuju garis batas hingga satu kaki melewati garis batas.
- Bila tanda bunyi belum terdengar, atlet telah melampuai garis batas, tetapi untuk lari balik harus menunggu tanda bunyi. Sebaliknya, bila telah ada tanda bunyi atlet belum sampai pada garis batas, atlet harus mempercepat lari sampai melewati garis batas dan segera kembali lari ke arah sebaliknya.
- Bila dua kali berurutan atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari berarti kemampuan maksimalnya hanya pada level dan balikan tersebut.
- Setelah atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari, atlet tidak boleh terus berhenti, tetapi tetap meneruskan lari pelan-pelan selama 3-5 menit untuk cooling down.
Semoga bermanfaat ya latihan nya gan...
terima kasih semoga ilmunya bermanfaat,,kebetulan saya mau melakukan tes ini untuk mengetes tim futsal yang saya buat.
BalasHapusSangat bermanfaat,..
BalasHapusIjin copas ya broo
BalasHapusOk
Hapussilahkan bro
BalasHapusmantaaab sekali terimakasih ilmunya sangat bermantfaat
BalasHapusTerima kasih...
BalasHapusPret
BalasHapusSangat bermanfaat infonya
BalasHapusGah
BalasHapusBetul2 bermanfaat Terimakasih
BalasHapus